QUIS AWAL – MAKALAH INDIVIDU


 MK                         : AUDIT SISTEM INFORMASI

NPM                      : 195120007

NAMA                  : ILHAM FITRA PRATAMA

SEMESTER           : 6 (ENAM)

 

 

RESUME.

 

Mata Kuliah Audit Sistem Informasi pada section 1 tentang keterkaitan audit sistem dan metodologi.

 

Ø  Pengertian Audit

                Audit berasal dari bahasa latin “audire” yang berarti mendengar atau to hear, yaitu pada zaman dahulu apabila seorang pemilik organisasi usaha merasa ada suatu kesalahan atau penyalahgunaan maka ia akan mendengarkan kesaksian orang tertentu. Itu adalah suatu pembahasan tentang audit, jika menyangkut dengan mata kuliah yang kita pelajari sekarang, yaitu audit sistem informasi, kita harus mengetahui juga apa itu sistem.

 

Ø  Pengertian Sistem

                Sistem adalah tantangan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional dengan tugas atau fungsi khusus yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu (Kusrini, 2017). Maksudnya, saling mengingatkan saja ketika membahas sistem, disitu ada beberapa hal yang akan terhubung. Yang pertama adalah ada berkas data kemudian ada sistem informasinya sendiri kemudian Laporan harian penjualan dan ada usernya administrator itu digambar, lalu simulasikan. Sekarang kita membahas tentang informasi.

 

Ø  Pengertian Informasi

                Informasi merupakan data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Kualitas suatu informasi yang sangat bernilai dan berguna bagi penerimanya tergantung pada beberapa hal yaitu ada informasi yang harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. (Jogiyanto, 2015). Relevan bisa disebut sebagai hal yang dapat diterima secara spesifik.

 

Ø  Pengertian Audit Sistem Informasi.

                Audit Sistem Informasi merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer tersebut (Sanyoto, 2017).

 

Setelah membahas tentang Audit, Sistem, Informasi serta penggabungan Audit Sistem Informasi, tahap berikutnya adalah pengertian metodologi analisis

 

Ø  Pengertian Metodologi Analisis

                Dalam penelitian untuk pengembangan sistem ini menggunakan metode analisis dan desain sistem terstruktur atau (struktur system analysis and Design). Metodologi analisis dan desain terstruktur adalah metode yang digunakan pada tahap analisis dan tahap design. Metodologi ini termasuk pada kelompok data-oriented metodologi yang menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses, lebih spesifik metodologi analisis dan desain terstruktur masuk dalam kategori data flow oriented methodologies dimana metode ini didasarkan kepada pemecahan dari sistem ke dalam modul-modul berdasarkan tipe elemen data dan tingkah laku logika modul tersebut di dalam sistem. Dengan metodologi ini sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dan digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul sistem.

                Jadi metodologi digunakan ketika akan mengembangkan atau membangun sebuah sistem dengan beberapa argumen yang bisa dipersiapkan dari awal seperti harus data, kemudian koneksi antar fungsinya itu harus dilihat dari awal perjalanan.

 

Ada beberapa tahapan metodologi analisis yang akan dibahas

1. Kebijakan dan perencanaan sistem.

2. Analisis sistem.

3. Desain sistem.

4. Seleksi sistem.

5. Implementasi sistem.

Biasanya hal ini yang digunakan saat akan menggunakan metoda Analisis.

 

Berikutnya akan membahas tentang Section 02, mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem.

 

Ø  Pembahasan Bagan Alir Dokumen.

                Bagan Alir Dokumen adalah satu suatu diagram yang digunakan Hai Biasanya kita gunakan untuk mempermudah alir data yang disajikan dalam perancangan sistem(Jogiyanto, 2005).

Jadi, biasanya ketika mengembangkan suatu sistem informasi atau merancang sebuah sistem, akan menggunakan banyak tool, salah satunya itu ada bagan alir dokumen.

 

Di Bagan alir dokumen ini ada berapa analogi.

1. Dokumen                       : menunjukkan dokumen yang digunakan untuk input dan output baik secara                                         manual maupun komputerisasi.

2. Proses manual              : menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual.

3. Keyboard                        : menunjukkan keterangan-keterangan input yang dimasukkan dengan                                                     keyboard.

4. Hardisk                            : media penyimpanan dan menggunakan perangkat harddisk.

5. Penghubung                 : untuk menunjukkan sambungan dari bagian dari bagan alir yang terputus di                                         halaman yang sama maupun di halaman yang lain.

Biasanya kalau sudah terbiasa digunakan secara bersama-sama untuk menyusun sistemnya.

 

Ø  Pembahasan selanjutnya adalah tentang Diagram Alir Data.

                Bagan alir dokumen adalah suatu diagram yang dalam penggunaannya dapat digunakan untuk mempermudah alir data yang disajikan dalam perancangan sistem(Jogiyanto, 2005).

Bagan Alir sendiri memiliki beberapa contoh :

 

Simbol

Keterangan

External entity

Merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

Arus data (data flow)

Menggambarkan Aliran data.

Proses (process)

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data masukan menjadi keluaran

Simpanan data(data store)

Komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file

                Kemudian mengembangkan satu software itu menggunakan program flowchart. Biasanya jika software nya sudah jadi kita akan membuat rancangan flowchartnya atau biasanya kalau beberapa programmer dia akan membuat flowchart di depan kemudian exit programnya belakangan ada juga yang expert program kemudian voltnya baru disesuaikan.

 

Ø  Pengertiaan Flowchart

                Yaitu bagan alir Program yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program (Jogiyanto, 2015).

Ada beberapa simbol yang ada didalam pembahasan flowchart ini, adalah sebagai berikut :

 

Simbol

Keterangan

Terminator

Digunakan untuk memberikan awal dan akhir suatu proses.

Proses

Menunjukan proses dari operasi program komputer.

Preparation

Proses inisialiasi/pemberian harga awal.

 

Ø  Pembahasan Pengkodean .

                Kode digunakan untuk tujuan mengklarifikasikan data, masukan data ke dalam komputer untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya kau dapat dibentuk dari kumpulan angka huruf dan karakter-karakter khusus tipe kode yang digunakan diantaranya sebagai berikut.

 

1. Kode mnemonik.

                Kode ini digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat dengan dasarnya seperti singkatan. Ex: (ASP – Arie Setya Putra).

 

2. Kode Urut (sequential code).

                Kode urut disebut juga dengan kode seri, merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya. Ex : 999,888.

 

3. Kode Blok.

                Kode blog mengklasifikasikan item kedalam blog kelompok blog tertentu yang mencerminkan suatu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan. Ex : CL001 // CH001

 

4. Kode Group.

                Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti.  CLQ001 // CLQ002

 

5. Kode Desimal.

                Kode desimal (decimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai angka Hai atau dari angka 00 sampai 99 tergantung dari banyaknya kelompok. Ex : 9087365421

 

Ø  Pembahasan KAMUS DATA.

                Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap(Jogiyanto, 2015). Kamus data dibuat pada tahap Analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram(DFD). Arus data ini sifatnya adalah Global. isi kamus data sebagai berikut :

 

1.  Nama arus data.

2.  Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ada.

3.  Bentuk data dapat berupa : formulir, laporan tercetak, variabel parameter, dan field.

4.  Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan dari mana ke mana data akan menuju.

5.  Penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang harus data tersebut.

6.  Periode menunjukkan Kapan terjadinya arus data ini.

7.  Volume yang perlu dicatat di kamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari
     arus data.

8. Struktur data dapat menunjukkan arus data yang dicatat dikamus data terdiri dari item-item
     tertentu.

 

Berikutnya akan membahas mengenai mata kuliah audit sistem informasi section 03 mengenai control objective for information and related Technologies 4.1, COBIT 4.1 bagian pertama.

 

Ø  Apa itu COBIT 4.1?

                COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT governance yang dapat membantu auditor, pengguna atau user, dan manajemen, untuk menjembatani gap, antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan masalah-masalah teknis teknologi informasi. COBIT bermanfaat bagi auditor karena merupakan teknik yang dapat membantu dalam identifikasi identifikasi IT control issues.

 

Ø  Kegunaan COBIT 4.1.

                COBIT berguna bagi para itu user karena memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang digunakan. Sedangkan para manajer memperoleh manfaat dalam keputusan investasi di bidang Ti serta infrastrukturnya, menyusun strategi IT plan, menentukan informasi arsitektur, dan keputusan atas procuremen, ( pengadaan atau pembelian mesin). Disamping itu, dengan keterandalan sistem informasi yang ada.

 

Ø  Kriteria Kerja Cobit.

1. Efektifitas       : untuk memperoleh informasi yang relevan dan berhubungan dengan proses bisnis                            seperti penyampaian informasi dengan benar konsisten dapat dipercaya dan tepat                               waktu.

2. Efisiensi           : memfokuskan pada ketentuan informasi melalui penggunaan sumberdaya yang                                  optimal.

3. Kerahasiaan  : memfokuskan pada ketentuan informasi melalui penggunaan sumberdaya yang                                  optimal.

4. Integritas        : berhubungan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi sebagai kebenaran                                yang sesuai dengan harapan dan nilai bisnis.

5. Ketersediaan :  berhubungan dengan informasi yang tersedia ketika diperlukan dalam proses bisnis                         sekarang dan yang akan datang.

6. Kepatuhan     :  sesuai menurut hukum peraturan dan rencana perjanjian untuk proses bisnis.

7. Keakuratan    : Informasi berhubungan dengan ketentuan kecocokan informasi untuk manajemen                            mengoperasikan  entitas  dan  mengatur pelatihan  keuangan dan kelengkapan                      laporan pertanggungjawaban.

 

 

Ø  Level Proses IT.

 

 

 


Text Box: SecurityText Box: FiduciaryText Box: Quality                               

Text Box: IT Resources,Text Box: People,Text Box: Aplication System,Text Box: Technology,Text Box: Facilities,Text Box: Data
Text Box: IT Processes
 

 


Domains

Processes

Activities

 

                Jadi ketika membangun sesuatu melakukan Auditing untuk proses ide banyak hal yang harus dipahami jadi tidak bisa hanya melihat satu sisi tapi ada beberapa sisi yang harus pahami untuk dilakukan auditing.

 

                Setelah memahami materi level proses IT, kita akan bicara tentang domain. Ketika bicara COBIT 4.1 kita akan membahas tentang domain jadi ada empat domain utama yang Biasanya digunakan table utama cobit 4.1 Framework nya seperti :

 

1. Domain pertama yaitu perencanaan dan organisasi (Plan and Organize).

                Mencakup pembahasan tentang identifikasi dan strategi investasi TI  yang dapat memberikan yang terbaik untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis. Selanjutnya Identifikasi dan visi strategis perlu direncanakan, dikomunikasikan, dan diatur pelaksanaannya (dari berbagai perspektif) pada domain plan dan organise (PO) terdapat 10 high-level objektivitas :

Jadi ketika Anda masuk tahap audit plan dan organis menggunakan cobit 4.1 dengan Framework yang kita bahas di yang pertama tadi jadi yang pertama adalah high-level objektif :

 

PO1                        : Mendefinisikan rencana strategis dalam sistem informasi

1. PO1.1               : Pengelolaan nilai IT.

2. PO1.2               : Penjajaran IT bisnis.

3. PO1.3               : Penilaian kemampuan dan kinerja saat ini.

4. PO1.4               : Rencana strategis IT.

5. PO1.5               : Rencana taktis IT.

6. PO1.6               : Pengelolaan portofolio IT atau di Teling id.

 

PO2                        : Mendefinisikan arsitektur informasi.

1. PO2.1               : Model arsitektur informasi perusahaan.

2. PO2.2               : Perataan kamus data dan data sintaksis perusahaan.

3. PO2.3               : Skema klasifikasi data.

4. PO 2.4              : Pengelolaan integritas.

 

PO3                        : Menentukan arah teknologi.

1. PO3.1               : Perencanaan arahan teknologis.

2. PO3.2               : Rencana infrastruktur teknologi.

3. PO3.3               : Memantau kecenderungan dan peraturan di masa mendatang.

4. PO3.4               : Standar teknologi.

5. PO3.5               : Dewan arsitektur IT.

 

PO4                        : mendefinisikan proses sistem informasi organisasi dan keterhubungan.

1. PO4.1               : Rangka proses IT.

2. PO4.2               : Komite strategi IT.

3. PO4.3               : Komite pengarah IT.

4. PO4.4               : Penempatan organisasi pada fungsi IT.

5. PO4.5               : Struktur organisasi IT.

6. PO4.6               : Penentuan peran dan tanggung jawab.

7. PO4.7               : Pertanggungjawaban terhadap jaminan mutu IT.

8. PO4.8               : Pertanggungjawaban terhadap resiko, keamanan, dan pengabulan.

9. PO4.9               : Kepemilikan data dan sistem.

10. PO4.10          : Pengawasan.

11. PO4.11          : Pemisahan tugas.

 

PO5                        : Mengelola investasi sistem informasi.

1. PO5.1               : Rangka pengella finansial.

2. PO5.2               : Skala prioritas dalam anggaran IT.

3. PO5.3               : Penganggaran IT.

4. PO5.4               : Pengelolaan biaya.

5. PO5.5               : Pengelolaan Keuntungan.

 

PO6                        : Mengkomunikasikan tujuan dan arah manajemen.

1. PO6.1               : Kebijakan dan kendali lingkungan IT.

2. PO6.2               : Rangka resiko dan kendali IT perusahaan.

3. PO6.3               : Pengelolaan kebijakan IT.

4. PO6.4               : Pemaparan kebijakan, standar, dan prosedur.

5. PO6.5               : Penyampaian tujuan-tujuan dan arahan IT.

 

PO7                        : Mengelola sumber daya sistem informasi.

1. PO7.1               : Perekrutan dan pemilikan anggota.

2. PO7.2               : Kemampuan anggota.

3. PO7.3               : Susunan tugas kepegawaian.

4. PO7.4               : Pelatihan anggota.

5. PO7.5               : Ketergantungan pada individu.

6. PO7.6               : Prosedur pembersihan anggota.

7. PO7.7               : Evaluasi kinerja karyawan.

8. PO7.8               : Perubahan dan pengakhiran kerja.

 

PO8                        : Mengolah kualitas.

1. PO8.1               : Sistem pengelolaan mutu.

2. PO8.2               : Praktel standar dan kualitas IT.

3. PO8.3               : Standar pengembangan dan pemerolehan.

4. PO8.4               : Fokus pelanggan.

5. PO8.5               : Peningkatan yang berkelanjutan.

6. PO8.6               : Pengukuran, pengawasan, dan peninjauan kualitas.

 

PO9                        : Menaksir dan mengelola resiko sistem informasi.

1. PO9.1               : Rangka pengelolaan resiko IT.

2. PO9.2               : Penetapan konteks Resiko.

3. PO9.3               : Identifikasi peristiwa.

4. PO9.4               : Pemeriksaan resiko.

5. PO9.5               : Tanggapan resiko.

6. PO9.6               : Pemeliharaan dan pemantauan suatu rencana tindakan resiko.

PO10                     : Mengelola Proyek.

1. PO10.1             : Rangka pengelolaan program.

2. PO10.2             : Rangka pengelolaan proyek.

3. PO10.3             : Pendekatan pengelolaan proyek.

4. PO10.4             : Komitmen pemegang saham.

5. PO10.5             : Pernyataan fase proyek.

6. PO10.6             : Perkenalan fase proyek.

7. PO10.7             : Rencana proyek terintegrasi.

8. PO10.8             : Sumber daya proyek.

9. PO10.9             : Pengelolaan resiko proyek.

10. PO10.10        : rencana mutu proyek.

 

Berikutnya akan membahas mengenai mata kuliah audit sistem informasi section 03 mengenai control objective for information and related Technologies 4.1,  COBIT 4.1 bagian kedua.

 

Domain 2. Perolehan dan Implementasi (Acquire and Implement).

 

                Merealisasikan strategi TI,  perlu diatur kebutuhan TI, diidentifikasi, dikembangkan atau diimplementasikan secara terpadu dalam proses bisnis perusahaan. Domain Acquire and Implement (AI) terdapat 7 high-level objectives.

 

AI1                         : Mengidentifikasi Solusi otomatis.

1. AI1.1                 : Ketentuan dan pemeliharaan kebutuhan fungsional dan teknis bisnis.

2. AI1.2                 : Laporan analisis Resiko.

3. AI1.3                 : Studi kelayakan dan formulasi rangkaian tindakan alternatif.

4. AI1.4                 : Persyaratan serta keputusan dan pengesahan kelayakan.

 

AI2                         : Memperoleh dan memelihara perangkat lunak aplikasi .

1. AI2.1                 : Rancangan Tingkat Tinggi.

2. AI2.2                 : Rancangan terperinci.

3. AI2.3                 : Kendali dan kemampuan audit aplikasi.

4. AI2.4                 : Keamanan dan ketersediaan aplikasi.

5. AI2.5                 : Konfigurasi dan penerapan software aplikasi yang diperoleh.

6. AI2.6                 : Pembaruan utama dan sistem yang ada.

7. AI2.7                 : Pengembangan software aplikasi.

8. AI2.8                 : Jaminan mutu software.

9. AI2.9                 : Pengelolaan persyaratan aplikasi.

10. AI2.10            : Pemeliharaan software aplikasi.

 

AI3                         : Memperoleh dan memelihara infrastruktur teknologi.

1. AI3.1                 : Rencana pemerolehan infrastruktur teknologi.

2. AI3.2                 : Perlindungan dan ketersediaan sumberdaya infrastruktur.

3. AI3.3                 : Pemeliharaan infrastruktur.

4. AI3.4                 : Lingkungan uji kelayakan.

 

AI4                         : Memungkinkan operasional dan penggunaan.

1. AI4.1                 : Perencanaan untuk solusi operasional.

2. AI4.2                 : Pemindahan informasi kepada pengelola bisnis.

3. AI4.3                 : Pemindahan informasi kepada pengguna akhir(end user).

4. AI4.4                 : Pemindahan informasi kepada staf operasi dan pendukung.

 

 

AI5                         : Memenuhi sumber daya Sistem Informasi.

1. AI5.1                 : Kendali pemerolehan.

2. AI5.2                 : Pengelolaan kontrak pemasok.

3. AI5.3                 : Pemilihan pemasok.

4. AI5.4                 : Pemerolehan sumberdaya IT.

 

AI6                         : Mengelola perubahan.

1. AI6.1                 : Standar dan prosedur perubahan atau pergantian.

2. AI6.2                 : Pemeriksaan prioritas dan otorisasi dampak.

3. AI6.3                 : Perubahan darurat.

4. AI6.4                 : Penelusuran dan pelaporan status perubahan.

5. AI6.5                 : Penutupan dan dokumentasi perubahan.

 

AI7                         : Instalasi dan akreditasi solusi beserta perubahannya.

1. AI7.1                 : Pelatihan.

2. AI7.2                 : Rencana tes.

3. AI7.3                 : Rencana penerapan.

4. AI7.4                 : Tes invironment.

5. AI7.5                 : Konversi sistem dan data.

6. AI7.6                 : Pengujian perubahan.

7. AI7.7                 : Ujian penerimaan akhir.

8. AI7.8                 : Promosi produksi.

9. AI7.9                 : Ulasan pasca penerapan.

 

Berikutnya akan membahas mengenai mata kuliah audit sistem informasi section 03 mengenai control objective for information and related Technologies 4.1,  COBIT 4.1 bagian 3

 

DELIVER AND SUPPORT

 

Domain 3. Penyerahan dan Pendukung (deliver dan support)

                Domain ini lebih dipusatkan pada ukuran tentang aspek dukungan TI terhadap kegiatan operasional bisnis (tingkat jasa layanan TI aktual atau service level) dan aspek Urutan (prioritas implementasi dan untuk pelatihannya). Pada domain deliver and support (DS) terdapat 13 high-level objektifnya.

 

DS1        : Mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan.

DS1.1     : Rangka pengelolaan tingkatan jasa.

DS1.2    : Ketentuan jasa.

DS1.3    : Kesepakatan tingkatan jasa.

DS1.4     : Kesepakatan tingkat peroprasian beroperasian.

DS1.5    : Pemantauan dan pelaporan pencapaian SLA.

DS1.6    : Ulasan SLA dan kontraknya.

 

DS2        : Mengelola layanan pihak ketiga.

DS2.1     : Identifikasi hubungan semua pemasok.

DS2.2    : Pengelolaan hubungan pemasok.

DS2.3     : Pengelolaan resiko pemasok.

DS2.4     : Pemantauan kinerja pemasok.

 

DS3        : Mengelola kinerja dan kapasitas.

DS3.1     : Perencanaan kinerja dan kapasitas.

DS3.2     : Kinerja dan kapasitas saat ini.

DS3.3    : Kinerja dan kapasitas masa depan.

DS3.4    : Ketersediaan sumberdaya IT.

DS3.5     : Pemantauan dan pelaporan.

 

DS4        : Memastikan layanan yang berkelanjutan.

DS4.1     : Rangka kelangsungan IT.

DS4.2     : Rencana kelangsungan IT.

DS4.3     : Sumber daya krisis IT.

DS4.4     : Pemeliharaan rencana kelangsungan IT

DS4.5     : Pengujian rencana kelangsungan IT..

DS4.6     : Pelatihan rencana kelangsungan IT.

DS4.7     : Penyaluran rencana kelangsungan IT.

DS4.8     : Pemulihan dan pemulaian kembali jasa IT.

DS4.9     : Penyimpanan backup offsite.

DS4.10  : Ulasan setelah pemulaian kembali.

 

 

DS5        : Memastikan keamanan sistem

DS5.1     : Pengelolaan keamanan IT.

DS5.2     : Rencana keamanan IT.

DS5.3     : Pengelolaan identitas.

DS5.4     : Pengelolaan akun pengguna

DS5.5     : Pengujian pengawasan dan pemantauan keamanan.

DS5.6     : Ketentuan insiden keamanan.

DS5.7     : Pengelolaan teknologi keamanan.

DS5.8     : Pengelolaan kunci kriptografi.

DS5.9     : Pencegahan, pendeteksian dan pengkoreksian software jahat.

DS5.10  : Keamanan jaringan.

DS5.11  : Pertukaran data sensitif.

 

 

DS6        : Mengidentifikasi dan mengalokasi biaya.

DS6.1     : Ketentuan jasa.

DS6.2     : Akuntansi IT.

DS6.3     : Model dan pemberian tarif biaya.

DS6.4     : Pemeliharaan model biaya.

 

DS7        : Mendidik dan melatih pengguna.

DS7.1     : Identifikasi kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan.

DS7.2     : Penyampaian pelatihan dan pendidikan.

DS7.3     : Evaluasi pelatihan yang diperoleh.

 

DS8        : Mengelola servisdesk dan insiden.

DS8.1     : Bagian jasa.

DS8.2     : Pendaftaran query pelanggan.

DS8.3     : Kenaikan insiden.

DS8.4     : Penutupan insiden

DS8.5     : Pelaporan dan analisa kecenderungan.

 

DS9        : Mengelola konfigurasi.

DS9.1     : Tempat penyimpanan dan dasar konfigurasi.

DS9.2     : Identifikasi dan pemeliharaan item konfigurasi.

DS9.3     : Ulasan integritas konfigurasi.

 

DS10      : Mengelola permasalahan.

DS10.1  : Identifkasi dan klasifikasi permasalahan.

DS10.2  : Penelusuran dan penyelesaian masalah.

DS10.3  : Penutupan masalah.

DS10.4  : Integrasi konfigurasi, insiden dan pengelolaan permasalahan.

 

DS11      : Mengelola data

DS11.1  : Persyaratan bisnis untuk pengelolaan data

DS11.2  : Susunan penyimpanan dan ingatan.

DS11.3  : Sistem pengelolaan perpustakaan media.

DS11.4  : Pemusnahan.

DS11.5  : Backup dan penyimpanan kembali.

DS11.6  : Persyaratan keamanan untuk pengelolaan data.

 

DS12      : Mengelola lingkungan fisik.

DS12.1  : Pemilihan dan lay-out situs.

DS12.2  : Ukuran keamanan fisik.

DS12.3  : Akses fisik.

DS12.4  : Perlindungan terhadap faktor-faktor lingkungan.

DS12.5  : Pengelolaan fisik fasilitas fisik.

 

DS13      : Mengelola operasi.

DS13.1  : Prosedur dan instruksi pengoperasian.

DS13.2  : Penjadwalan kerja.

DS13.3  : Pemantauan infrastruktur IT.

DS13.4  : Dokumen senditif dan peralatan output.

DS13.5  : Pemeliharaan preventif untuk hardware.

 

 

Berikutnya akan membahas mengenai mata kuliah audit sistem informasi Part 05 mengenai Audit Sistem Informasi Dalam IT Governance.

 

 

Ø  Apa sih IT Governance itu?

                IT Governance adalah unsur tata kelola perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan manajemen  teknologi informasi secara keseluruhan.

 

Ø  Apa pentingnya IT Governance dalam perusahaan?

1. Mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.

2. Mengontrol resiko.

3. Meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan.

 

·         Fokus area IT Goverance.

1. Value delivery

                Berfokus untuk memastikan bahwa IT telah memberikan manfaat yang dijanjikan terhadap strategi serta berkonsentrasi pada pengoptimalan biaya.

 

2. Strategic alignment.

                 Cenderung berfokus untuk memastikan bahwa hubungan bisnis dan IT saling berkaitan satu sama lain. Dalam artian lain, fokus ini bergerak untuk menyelaraskan antara operasi TI dengan operasi perusahaan.

·         Apa sih yang perlu diketahui tentang masalah “Performance Management?”.

3. Performance management.

                Fokus areaa IT Governance ini bertujuan untuk menjalankan dan memonitor implementasi strategi. Performance management lebih berfokus kepada mengamati kinerja proses, penyelesaian proyek, dan penggunaan sumber daya.

 

·         Apa fokus dari pembahasan Resource management?

4. Resource Management.

                Dalam fokus ini, perusahaan lebih mengarah kepada pengelolaan sumber daya IT yang kritis dengan melakukan investasi optimal. Hal tesebut di antaranya dengan aplikasi, informasi, infrastruktur, dan lain-lain.

 

·         Apa sih Risk Management itu?

5. Risk Manajement.

                Fokus yang terakhir bisa dibilang sangat penting dan cukup luas. Dalam hal ini, perusahaan harus fokus untuk memahami transparasi yang signifikan dari resiko yang ada serta menanamkan tanggung jawabmanajemen resiko ke dalam masing-masing tim.

 

Selanjutnya , mari kita membahas tentang “STAKE HOLDER”, apa fungsi mereka di dalam sebuah bidang peruahaan?

                StakeHolder adalah individu, kelompok, maupun komunitas yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Stakeholder memiliki kemampuan memengaruhi atau dipengaruhi dari bisnis tersebut. Contoh dari stakeholder adalah pegawai atau karyawan, pelanggan atau konsumen, investor, supplier, komunitas, dan bahkan pemerintah. Masing-masing dari stakeholder ini memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

 

Jadi, Stakeholder ini jadi suatu kepentingan utama dalam sebuah kebijakan di dalam IT GOVENANCE.

__________________________________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar